A Ballad of Long Hair menjadi salah satu film dari Indonesia yang berhasil masuk dalam jajaran Focus Asia di Far East Film Festival (FFF) 2024. Usut punya usut, ternyata film ini harus melalui proses panjang selama diproduksi oleh Giovanni Rustanto sang sutradara.
Terciptanya A Ballad of Long Hair diakui oleh pria asal Malang tersebut bahwa terinspirasi dari perjalanan hidupnya semasa masih muda.
“Cerita garis besarnya tentang anak berambut panjang, gondrong terus, tabu untuk dipendekin, dan usianya masih 17 tahun. Ini itu berdasarkan pengalaman pribadi saya,” ungkap Giovanni ketika dirinya berada di Udine pada Selasa (30/04).
Daftar Isi
ToggleLarangan Berambut Gondrong Apalagi Panjang Oleh Orang Tua Giovanni
Kebanyakan orang tua, tidak memberikan izin kepada anak laki-lakinya untuk memanjangkan rambut alias gondrong. Terlebih pada masa masih duduk di bangku sekolahan. Anak berambut gondrong sangat tabu memiliki rambut gondrong.
“Jadi waktu itu orang tua gue bener-bener gak ngizinin gue berambut gondrong. Apalagi dengerin yang namanya musik metal aliran China-Indo, langsung diomel-omelin. Dari pengalaman itulah tercipta ide di benak gue,” tambah Giovanni.
Ditambah lagi setelah selesai baca buku karya dari Aria Wiratma Yudhistira, Giovanni kian mantap melangkah untuk merealisasikan ide yang sudah disusunnya.
Stigma Negatif Gondrong Mendarah Daging Mulai Pemerintahan Orde Lama
Orang yang memiliki rambut gondrong, di masyarakat penuh dengan stigma negative. Anggapan ini mendarah daging mulai pemerintahan Orde Lama. Dari pengalaman tak mengenakan dan penuh dengan pembatasan hak tersebut semakin memantapkan hati Giovanni untuk segera merampungkan scenario filmnya.
Saat ini, Giovanni Rustanto bersama dengan sosok produser Annisa Adjam sedang berjuang melobi sana-sini untuk mendapatkan pendanaan khususnya melalui festival film dunia.
Sejauh ini, proses syuting film A Ballad of Long Hair baru dijadwalkan pada akhir tahun 2025 dan bisa segera dinikmati penayangannya di seluruh bioskop tanah air pada tahun 2027.
Penundaan Proses Produksi Terkendala Masalah Dana

Mengingat banyaknya adegan yang butuh digambarkan beberapa metafora di dalamnya, Giovanni mengaku membutuhkan biaya produksi yang cukup besar untuk merealisasikan kebutuhan CGI.
“Proses produksi memang membutuhkan waktu yang panjang, karena banyak CGI yang harus digunakan untuk beberapa part fantasinya,” kata Giovanni
Setidaknya terdapat tiga film Indonesia yang bisa masuk ke dalam program khusus Focus Asia. Kedua film lainnya seperti Tale of the Land dari Loeloe Hendra dan Four Season in Java dari Kamila Andini.
Sabar ya yang ingin menikmati buah karya film Giovanni tersebut, setidaknya butuh penantian 3 tahun lagi untuk menyaksikan penayangan A Ballad of Long Hair.
Muncul di Far East Film Festival Udine, Italia
Pada tanggal 28 April 2024, nama film A Ballad of Long Hair terlihat kembali muncul pada gelaran Far East Film Festival yang diselenggarakan di Udine, Italia.
Bersama Focus Asia, Giovanni Rustanto memiliki kesempatan emas untuk mengikuti serangkaian pitch training pada event bergengsi tersebut.
Giovanni memutuskan untuk mengambil latar film pada era 1990 an. Kisahnya menyoroti perjalanan hidup anak muda cindo yang mempunyai kemampuan ajaib dalam menyihir rambutnya. Hanya butuh waktu semalam, setiap malam hari pasti rambutnya bisa bertambah panjang 5 cm.
Selain memiliki ciri khas rambut gondrong yang indah tersebut, anak muda condo itu juga digambarkan sebagai sosok yang tertarik dengan aliran musik metal.
Baca juga: Mulai Tayang 1 Mei 2024, Film Mobile Suit Gundam SEED Freedom Jadi Sekuel Destiny
Sayangnya, kondisi kala pemerintahan Orde Baru, tak bersahabat dengan rambut gondrong maupun musik metal. Maka dari itu, untuk dalam film A Ballad of Long Hair terdapat unsur perlawanan dan pemberontakan yang dilakukan anak muda guna menentang korupsi pemerintah hingga melawan toxic masculinity.