YouTube baru-baru ini memblokir cara pembayaran berlangganan yang memakai VPN (Virtual Private Network) agar pengguna YouTube Premium membayar biaya sesuai lokasi negaranya. Diketahui biaya langganan YouTube bervariasi sesuai negara karena Google telah mensurvei rata-rata pendapatan masyarakat per negara. Maka YouTube mematok biaya berlangganan sesuai data tersebut.
Contohnya ialah pengguna YouTube Amerika Serikat yang ingin berlangganan dikenai biaya USD 13,99 (Rp 230.000), di Swiss USD 18 (Rp 296.000), di Inggris USD 16,50 (Rp 271.000). Biaya berlangganan tersebut terbilang cukup tinggi. Sebaliknya, di negara-negara berkembang, biaya berlangganan YouTube jauh lebih murah. Contohnya di Filipina hanya Rp 46.000, di Argentina bahkan hanya Rp 16.000.
Adanya perbedaan biaya langganan YouTube Premium membuat pengguna akhirnya memakai trik VPN agar bisa membayar biaya lebih murah. Dengan VPN, sistem mengira pengguna bertempat tinggal di negara tersebut sehingga tagihan berkurang. Pengguna memakai trik mendaftar VPN agar dikenai biaya langganan lebih murah dari standar negaranya.
Baca juga: Resiko Penyadapan Smartphone Mengintai di Sekitar Kita, Simak Cara Mencegahnya!
Daftar Isi
ToggleYoutube Bertindak Tegas dengan Melakukan Pemblokiran Akun Licik
YouTube pada akhirnya menyadari trik tersebut. YouTube langsung memblokir akun yang lakukan trik curang tanpa memberi pemberitahuan apapun. Pengguna Reddit mengungkap dirinya terkena pemblokiran tanpa informasi sebelumnya. Ketika melihat layar YouTube, ia mendapat pesan “Langganan YouTube Premium Anda telah dibatalkan”.
YouTube sendiri memberi klarifikasi, memberi tindakan tegas pada pengguna yang memalsukan tempat tinggalnya demi mendapat harga lebih rumah sebab hal ini tidak sesuai dengan niat YouTube untuk meratakan kemampuan akses YouTube premium sesuai pendapatan rata-rata suatu negara.
“YouTube membatalkan keanggotaan premium bagi pengguna yang teridentifikasi memalsukan informasi pendaftaran negaranya. YouTube telah lakukan pembatalan untuk akun yang diketahui memalsukan hal tersebut” tulis perwakilan YouTube.
Agar tidak terjadi hal serupa di masa depan, YouTube meminta pelanggan mendaftar dengan identitas yang sesuai dengan lokasi tempat tinggal aslinya. Pembayaran dengan cara VPN telah diblokir agar tidak ada lagi yang memanfaatkan celah serupa.
AdBlocker Teratasi, Terbitlah Pembayaran Curang Via VPN

Pemblokiran yang dilakukan YouTube sebenarnya bukan pertama kali ini. Sebelumnya YouTube juga memblokir penyedia AdBlocker dengan memberi pop up teguran hingga langsung skip video ke akhir jika masih bandel memakai pemblokir iklan. AdBlocker membuat pengguna non premium bisa menikmati video tanpa iklan yang jelas bisa merugikan pihak YouTube karena mendapat fitur sama dengan pengguna YouTube Premium.
Pada hari Sabtu (15/6) lalu YouTube melakukan uji coba injeksi iklan sisi server yang membuat iklan tampil menjadi satu dengan video yang ditonton demi menyulitkan penyedia AdBlocker mendeteksi kapan iklan muncul dan berhenti.
Pemblokiran pada penyedia AdBlocker tidak hanya dilakukan di laptop atau komputer namun juga di Android. Pengguna AdBlocker akan dipaksa log in ulang dan mendapat pesan pemeriksaan “Masuk untuk mengkonfirmasi Anda bukan Bot”. Cara yang dilakukan YouTube terbukti menyulitkan pihak ketiga penyedia AdBlocker sebab sistem memaksa pengguna untuk login yang kemudian iklan bisa otomatis ditampilkan.
Trik Menguntungkan Sepihak Berujung Pemblokiran
Memang pengguna selalu mencari cara untuk menikmati keuntungan dan kenyamanan lebih dalam aktivitasnya. Iklan YouTube meski bisa di skip dalam waktu maksimal 1 menit tetap menjadi salah satu yang dikeluhkan pengguna, dirasa berlebihan dan mereka tidak berminat melihatnya. Kemudian pelanggan YouTube Premium pun ingin mendapat keuntungan harga langganan yang murah.
Cara yang dilakukan pada akhirnya berdampak kerugian untuk akun pribadinya. Jika terus terdeteksi melakukan kecurangan, bukan tidak mungkin akun pengguna yang terdeteksi lakukan kecurangan berulang akan mendapat pemblokiran atau penutupan selamanya.