Saat ini para pemilik situs berusaha sekuat mungkin agar websitenya berada di puncak mesin pencarian. Karena peringkat pertama di mesin pencari (Google) menunjukkan bahwa website tersebut sangat berkualitas dan banyak user yang akan mengunjungi situs tersebut. Salah satu cara paling jitu untuk menaikkan rank website adalah dengan SEO (search engine optimization). Namun, terdapat sejarah SEO yang perlu diketahui.
Karena dengan adanya SEO maka setiap website memiliki peluang untuk mencapai peringkat pertama di Google berdasarkan kata kunci tertentu. Jadi, setiap situs akan bersaing berdasarkan kata kunci (keyword) yang akan digunakan. Tentunya masih banyak lagi tentang SEO yang perlu untuk Anda ketahui.
Daftar Isi
ToggleSejarah SEO (Search Engine Optimization)

Sejarah SEO mulai dikenal dari istilah SEO sendiri pada 26 juli 1997 melalui spam message dari Usenet. Pada tahun tersebut algoritma yang ada sangat sederhana sehingga mudah dimanipulasi oleh para webmaster.
Secara umum, agar sebuah situs bisa memperoleh peringkat tinggi dengan cara mengotak-atik meta tag dan html code pada sebuah situs. Jadi, dari meta tag ini akan muncul informasi kata kunci apa yang digunakan.
Masalahnya, pada tahun tersebut website dengan kata kunci relatif berada di perangkat lebih tinggi walaupun kontent artikel SEO-nya acak-acakan. Intinya, asalkan tingkat intensitas keywordnya tinggi maka situs akan berada di peringkat 1.
Nah, pada tahun 1998 dua orang mahasiswa Stanford yaitu Larry Page serta Sergey Brin membuat algoritma yang lebih sistematis melalui Backrub yang mereka bangun. Algoritma ini kemudian dikembangkan sehingga muncullah istilah PageRank.
Nah, algoritma ini dipakai ketika Google dikembangkan oleh kedua orang tersebut sampai saat ini. Intinya, dengan adanya algoritma yang terus diperbaharui tersebut maka website dengan peringkat tinggi tidak hanya unggul dari keyword saja tetapi juga kontennya enak dibaca.
Tujuannya agar para user dapat mencari konten artikel sesuai kebutuhan masing-masing. Selain itu, pemilik website akan memperoleh pengunjung natural (non manipulasi). Itulah yang menjadi dasar sejarah SEO yang masih digunakan hingga saat ini.
Contoh Kasus dan Teknik SEO

Setelah mengetahui sejarah SEO maka sekarang Anda bisa memulai menggunakan serangkaian kegiatan yang bisa digunakan untuk optimasi halaman situs sehingga dapat memiliki peringkat yang tinggi di mesin pencari. Penentuan peringkat ini didasarkan pada kata kunci yang dipakai.
Akan tetapi, ternyata terdapat berbagai hal lain yang mempengaruhi peringkat tersebut. Setidaknya terdapat tiga hal beserta contoh kasus SEO yang perlu untuk diketahui, yaitu:
1. SEO On Page
Hal pertama yang perlu dioptimasi dari sebuah website adalah halaman website itu sendiri. Konten artikel haruslah memiliki keyword agar dapat bersaing dengan situs lainnya. Oleh karena itu, memiliki plugin SEO merupakan sebuah keharusan. Hal ini merupakan kelanjutan dari sejarah SEO yang terus berkembang
Para pemilik website bisa memakai plugin Yoast SEO, SEO all-in dan lainnya sesuai kebutuha. Karena dengan bantuan plugin ini, Anda bisa melakukan optimasi dengan lebih mudah dan terukur sehingga tidak over ataupun underoptimized.
Pada SEO On Page, terdapat beberapa hal yang perlu dioptimasi seperti:
- Judul
- Meta tag
- Keyword
- Alt image
- Url
- Intensitas kata kunci
- Jumlah kata
- Kualitas konten dan lainnya
Sebelum menulis sebuah konten, Anda harus memikirkan topik utamanya terlebih dahulu. Kemudian, dari topik tersebut carilah keyword populer sehingga nanti konten Anda dapat bersaing dengan website lainnya.
Cara mencari keyword tersebut bisa memakai Google Keyword Planner atau SEO neil patel tool. Contohnya saja, Anda memilih topik untuk “baju solo”. Setelah mencari pada keyword tool, akhirnya Anda memutuskan memakai keyword “baju murah solo”.
Maka, Anda bisa membuat judul artikel menjadi:
- 5 Toko Baju Murah Solo Terbaik atau
- Pilihan Baju Murah Solo Terbaik Tahun 2020
Anda bisa membuat judul lain semenarik mungkin. Namun, pastikan memakai kata kunci tersebut. Kemudian, tuliskan juga keywordnya pada meta tag, url, alt text pada gambar yang dipakai, deskripsi dan lainnya. Hal ini wajib karena akan memudahkan mesin pencari menganalisa webpage Anda nantinya.
2. SEO Off Page
Ternyata tidak hanya bagian dalam website itu saja yang harus dioptimasikan. Tetapi bagian luarnya juga. Secara umum SEO Off Page dikenal dengan backlink. Backlink tersebut merupakan tautan yang diperoleh dari website lain.
Akan tetapi, ternyata backlink yang diperoleh haruslah bersumber dari website bereputasi agar SEO situs Anda meningkat. Oleh karena itu, banyak pakar SEO menyarankan untuk tidak beli backlink (karena jika terdeteksi oleh algoritma Google maka website akan kena penalti).
Tentunya Anda bisa memperoleh backlink natural dengan kualitas tinggi. Caranya adalah dengan menjadi penulis undangan dari website bereputasi, menjalin komunitas yang baik, menulis konten berkualitas dan lainnya. Inilah salah satu perkembangan dari sejarah SEO yang ada sebelumnya.
Teknik SEO
Dua teknik di atas menjadi sejarah SEO tersendiri karena merupakan hal mutlak dan harus dilakukan dengan baik. Sedangkan backlink bisa diperoleh dengan menjalin kerjasama yang baik dengan pemilik situs lainnya.
Namun, terdapat hal lain yang tidak kalah pentingnya seperti kecepatan loading page website, keamanan, desain website yang menarik dan lainnya. Hal ini harus diperhatikan dengan baik agar user betah berkunjung ke situs masing-masing.
Nah, itulah beberapa hal tentang sejarah SEO beserta contoh dan teknik yang harus dipahami oleh seorang SEO writer. Karena dengan memahami hal tersebut penulis dapat berkreasi sehingga website yang dikelola memiliki peringkat yang tinggi di mesin pencari.