Baru-baru ini, Epic Games memang tengah menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan para komunitas game. Nama besar Epic Games dianggap sangat dekat dengan persidangan karena masalah kontroversi yang menimpanya.
Berdasarkan prediksi banyak pihak, pada akhirnya Epic Games benar-benar harus membayar sejumlah denda senilai 1,125 juta Euro atau setara dengan Rp 19 Miliar di Belanda.
Daftar Isi
ToggleAlasan Kuat Epic Games Harus Bayar Denda
Dikutip dari beberapa situs resmi di otoritas setempat, Epic Games terbukti telah menggunakan praktik komersil yang diduga kuat tak adil. Di mana anak menjadi target sasaran empuk pihaknya di dalam game fortnite sehingga mereka harus menggelontorkan dana senilai Rp 19 miliar untuk membayar denda.
Berdasarkan informasi yang dibeberkan oleh pihak regulator Belanda, Epic Game dengan sengaja melakukan penekanan kepada anak-anak yang menggunakan game Fortnite buatannya untuk membeli in game. Praktik ini dilakukan pihaknya dengan sangat rapi dibalut bumbu-bumbu iklan sebagai lahan empuk untuk mengelabuhi anak-anak.
Dengan ditemukannya fakta tersebut, banyak negara yang melarang keras cara licik yang diterapkan oleh Epic Game.
“Bisnis yang menawarkan produk kepada anak-anak memiliki tanggung jawab untuk mengingat bahwa anak-anak sangatlah sensitif dengan insentif tertentu. Dalam game Fortnite, kelemahan anak-anak dimanfaatkan, dan menekan mereka untuk melakukan transaksi,” ungkap Hijmans van den Bergh (Anggota Dewan ACM).
Lebih lanjut berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Hijmans, adanya keputusan pemberian denda kepada Epic Game merupakan bentuk sinyal jelas bahwa terjadi penolakan terhadap praktik permainan yang mengeksploitasi anak-anak melalui penekanan selama bermain game online untuk tujuan utama melakukan transaksi pembelian.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan yang dibuat oleh Hijmans van den Bergh dan kawan-kawan, pihak Epic Games menunjukkan pergerakan yang begitu cepat hingga menawarkan solusi kepada para stakeholder terutama sang regulator.
Baca juga: Resmi Diperkenalkan ke Publik, Inilah Penampakan Game The Finals Season 2 Hacker Playstyle
Ditemukan Lebih dari 1 Pelanggaran yang Dilakukan Epic Games

Berdasarkan penjelasan dari ACM, game Fortnite yang dikembangkan oleh Epic Games terdapat fitur iklan tertentu. Di mana secara langsung iklan tersebut, menggunakan cara tidak baik berupa pendesakan kepada anak-anak agar berakhir dengan melakukan transaksi pembelian. Kalimat frontal yang digunakan pihak Epic game seperti “DAPATKAN SEKARANG!” atau “BELI SEKARANG!”.
Menurut badan regulator yang menangani kasus Epic Games menganggap bahwa praktik seperti itu merupakan praktik komersil agresif dan illegal yang tidak seharusnya dilakukan dalam kondisi apapun. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas komersialisasi illegal tersebut pihak Epic Games harus membayar sejumlah denda senilai 562.500 Euro atau setara Rp 9,78 miliar.
Penemuan lainnya yang diketahui oleh ACM terletak pada penggunaan waktu mundur pada item shop di dalam game. Mereka mencoba menekan anak-anak dengan waktu mundur yang tidak dibenarkan. Pada banyak kasus yang ditetapkan, sampai waktu mundur mencapai angka 0, ternyata harga yang ditampilkan tidak ada perubahan sama sekali.
Melihat kondisi tersebut, banyak pihak menduga bahwa anak-anak menjadi semakin tertekan selama bermain game Fortnite sehingga memutuskan untuk membeli secepatnya. Penemuan ini membuat pihak Epic Games dijatuhi denda yang sama nilainya sehingga totalnya mencapai Rp 19 miliar.
Peringatan Sudah Dilayangkan ke Pihak Epic Games
Sebagai tindak lanjut perbaikan, pihak regulator memberikan waktu untuk segera melakukan sejumlah perubahan terutama praktik komersil illegal yang tengah dilakukannya. Tenggang waktu maksimal yang diberikan ialah tanggal 10 Juni 2024. Sementara untuk solusi yang diajukan oleh pihak Epic Games, sampai berita ini diturunkan masih dalam proses pengecekan lebih lanjut.