Kabar mengejutkan datang dari Ilya Sutskever seorang mantan pendiri OpenAI yang tengah asik membangun perusahaan barunya di bidang pengembangan kecerdasan buatan (AI). Hal tersebut diakui oleh mantan kepala ilmuwan Ilya Sutskever.
Banyak yang menduga, di balik langkah berani yang ditunjukkan oleh Ilya Sutskever terdapat misi khusus. Di mana menurut rumor yang beredar kencang adalah keinginan untuk melawan ChatGPT.
Daftar Isi
ToggleMisi Ilya Sutskever Dalam Membangun Perusahaan AI Baru
Terlepas dari benar dan tidaknya rumor tersebut, yang jelas perusahaan AI baru yang didirikan oleh Ilya Sutskever mempunyai misi khusus dan hanya berfokus pada penciptaan lingkungan pengembangan AI yang lebih aman tanpa menghiraukan perusahaan lain yang sedang berkompetisi untuk menguasai model AI generatif.
Melansir dari publikasi di situs Reuters pada hari Kamis (20/06), bahwa perusahaan yang diberi nama Safe Superintelligence tersebut bermarkas di Palo Alto dan Tel Aviv, Amerika Serikat. Berdasarkan cuitan yang diunggah oleh Sutskever di akun media sosial pribadinya X/ Twitter, ia mengungkapkan misi utama dari pendirian perusahaan tersebut yakni untuk tujuan keamanan dan keselamatan selama penggunaan AI.
“Yang menjadi fokus utama kami adalah untuk mencegah adanya berbagai macam gangguan seperti overhead pada manajemen maupun siklus produknya. Di mana pengembangan model bisnis kami akan selalu mengutamakan keamanan, keselamatan hingga kemajuan tanpa harus terisolasi dari berbagai macam bentuk tekanan komersial jangka pendek,” ungkap Ilya Sutskever.
Baca juga: Pelatihan Apple Developer Academy, Mulai dari Coding Hingga AI untuk Siswa!
Sutskever Bergabung dengan Daniel Levy dan Daniel Gross
Dalam melancarkan misinya itu, Sutskever tidak sendiri. Ada beberapa mantan peneliti OpenAI, mantan pimpinan Apple hingga pendiri perusahaan teknologi raksasa. Mereka adalah Daniel Levy dan Daniel Gross yang merupakan mantan peneliti Open AI, kemudian ada salah satu pendiri Cue hingga mantan pimpinan AI dari perusahaan Apple.
Melihat perjalanan karirnya di bidang teknologi, Sutskever mendapat dukungan penuh dari Microsoft untuk meninggalkan OpenAI pada Mei 2024. Di mana, sebelumnya ia juga terlibat drama pelik mulai dari proses pemecatan hingga perekrutan kembali CEO Sam Altman pada bulan November 2023 lalu.
Karena kembalinya Sam Altman sebagai CEO OpenAI, pada akhirnya Ilya Sutskever harus angkat koper dari kursi dewan perusahaan.
Mantan Bos Intelijen NSA Resmi Ditunjuk Jadi Direksi oleh OpenAI

Demi memberi perlindungan maksimal pada para pembuat ChatGPT dari berbagai serangan, OpenAI mengambil langkah penting dengan merekrut mantan bos intelijen NSA sebagai salah satu direksi. Sosok yang dimaksud adalah Paul Nakasone yang merupakan mantan pejabat tinggi cyberwarrior dan intelijen AS (National Security Agencynsa).
Melansir dari publikasi situs AP News pada hari Sabtu (15/06), bahwa perusahaan mengungkap peran penting Paul Nakasone untuk melindungi para pengembang dan pembuat ChatGPT dari berbagai serangan yang dilancarkan oleh para aktor spesialisasi kejahatan digital yang semakin canggih.
Sebagai informasi, Paul Nakasone sebelumnya adalah sosok Pensiunan Jenderal Angkatan Darat yang pernah menjabat sebagai komandan Komando Siber AS hingga direktur NSA. Ia resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada awal tahun 2024.
Dengan bergabungnya Paul Nakasone di deretan dewan direksi OpenAI, diharapkan bisa meningkatkan keselamatan hingga keamanan secara menyeluruh untuk berbagai proyek strategis di masa mendatang.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, sebelumnya kelompok keselamatan AI terdahulu dengan terpaksa harus dibubarkan karena terlalu banyak pemimpin yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Berdasarkan dari kondisi inilah, OpenAI memang harus segera mengeratkan kembali keamanannya guna mencegah hal-hal buruk khususnya pada resiko serangan siber.