Google berencana luncurkan fitur anti pencurian untuk keamanan dan perlindungan pengguna. Fitur anti maling ini baru akan diterapkan ke sebagian pengguna untuk uji coba. Fitur anti pencurian dari Google diperkenalkan pada event Google I/O beberapa waktu lalu.
Dijelaskan fitur ini mampu mengunci ponsel secara otomatis dalam kondisi offline dan dikunci secara remote ketika pengguna menyadari kehilangan ponselnya. Dengan demikian, si pencuri tidak akan bisa menggunakan atau membuka ponsel tersebut.
Uji coba fitur anti pencurian Google baru dilakukan di Brazil mulai hari Sabtu (15/6). Pengguna yang ingin mencoba harus mendaftar dan mengisi formulir khusus. Setelahnya, Google akan mengaktifkan fitur terbarunya di perangkat terdaftar.
Syarat peserta uji coba ialah memiliki smartphone dengan sistem Android 10 ke atas, Android versi lebih tua bisa menerima fitur dengan layanan terbatas. Ada sejumlah pengaturan yang juga perlu diaktifkan agar fitur anti pencurian bisa bekerja.
Baca juga: Zenbook Duo Terbaru dari Asus, Jawaban Untuk Tantangan Komputasi Berbasis AI di Indonesia
Daftar Isi
ToggleTheft Detection Lock
Fitur anti pencurian Google diberi nama Theft Detection Lock yang akan langsung mengunci layar ponsel ketika perangkat diketahui telah dicopet atau berpindah tangan. Teknologi yang dipakai dengan bantuan AI (kecerdasan buatan) berupa sensor dan Google AI yang mendeteksi aktivitas mencurigakan.
Teknologi ini disebut akan muncul di Android 15 yang dirilis beberapa bulan lagi. Android 15 selain memperkenalkan Theft Detection Lock juga menyertakan fitur keamanan dan perlindungan lain yakni Private Spaces yang memungkinkan pengguna menyimpan aplikasi dan informasi pribadinya di area terpisah dengan perlindungan PIN.
Layanan anti pencurian Google yang bekerja untuk melindungi perangkat terdaftar di antaranya fitur Find my Device yang bisa disetel dengan PIN, biometric, password, dan lainnya, Lock Screen Otomatis, Offline Device Lock, Remote Lock.
Kunci Otomatis dan Remote Lock

Fitur anti pencurian tidak hanya bekerja ketika pengguna menyadari kehilangan smartphonenya melainkan bisa secara mandiri mendeteksi perangkat telah dicuri. Jika pendeteksi mengetahuinya, secara otomatis ponsel akan terkunci.
Selain kunci otomatis ketika muncul deteksi pencurian perangkat, Google juga memperkenalkan fitur Remote Lock yang membuat pengguna bisa mengunci perangkatnya dalam jarak jauh bahkan menghapus data di smartphonenya hanya dengan memasukkan nomor ponsel terdaftar dan kata sandi khusus dari perangkat manapun.
Fungsi Maksimal Tanpa Jaringan
Maka setelah penguncian, perangkat yang dicuri tidak akan bisa dipakai walaupun si pencuri mematikan internet atau tidak ada jaringan memadai. Fitur anti pencurian Google sangat menarik, memberi keamanan dan perlindungan luar biasa dalam kondisi kehilangan dan kegawatdaruratan. Tidak ada kesempatan bagi si pencuri untuk menikmati atau mencuri data di dalamnya.
Meski belum tentu ponsel yang hilang akan kembali, setidaknya pencuri tersebut tidak bisa mendapat keuntungan apapun dan data yang ada di dalam perangkat tidak beresiko disebar atau disalahgunakan.
Uji Coba Terbatas di Brazil
Layanan dalam fitur anti pencurian Google baru penguncian, fitur juga masih tahap percobaan secara terbatas. Bukan tidak mungkin kedepannya akan terus dikembangkan misalnya dengan memberi kemampuan pendeteksi lokasi agar pengguna bisa kembali temukan ponselnya.
Uji coba bisa dinikmati di Brazil secara gratis. Jika memungkinkan, biaya langganan bisa saja diterapkan mengingat fitur ini berperan layaknya sebuah asuransi yang menjaga dan menjamin keamanan data dari ponsel itu sendiri.
Belum ada informasi dari Google akankah memperluas uji coba ke negara lain di luar Amerika. Penasaran menunggu rilis fiturnya di Indonesia?