Skip to content

Ditemukan Malware Teabot Baru di Banyak Aplikasi Populer! 5,5 Juta Pengguna Android Patut Waspada

malware teabot

Baru-baru ini perusahaan keamanan siber Zscaler mengungkapkan fakta mencengangkan hasil temuan mereka terkait malware yang juga membuat komunitas Android terkejut. Laporan tersebut membeberkan tentang adanya pelanggaran keamanan yang marak dilakukan di Google.

Melansir dari unggahan situs Gizchina pada hari Minggu (09/06), setidaknya ditemukan 90 aplikasi berbahaya di Android. Aplikasi tersebut didesain sedemikian rupa melalui penyamaran sempurna sebagai aplikasi tool dan utilitas sah. Hebatnya lagi, penyamaran tersebut bahkan berhasil lolos dari proses pemeriksaan ketat Google. Banyak di antaranya juga berhasil menyusup ke etalase di toko aplikasi resmi.

Malware Teabot Berhasil Diunduh Secara Kolektif Hingga Jutaan Unduhan

Secara kolektif, diketahui bahwa aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut sudah berhasil diunduh hingga 5,5 juta. Fakta ini tentu menimbulkan rasa khawatir dari berbagai kalangan, khususnya terkait kualitas dan efektivitas sistem keamanan yang disediakan oleh Google.

Selain itu, banyak pihak yang terus berupaya untuk menyoroti dan mengawasi seperti apa jalannya taktik yang diterapkan oleh para penjahat siber dalam mengembangkan strateginya.

Dari beberapa ancaman serius yang berhasil teridentifikasi, ada Anatsa sebutan trojan canggih yang juga dikenal dengan nama lain TeaBot. Di mana trojan ini merupakan teknik kejahatan digital paling licik.

Sebagai informasi, TeaBot dioperasikan dengan mengadopsi strategi dropper. Artinya, setiap kejahatan siber yang dilakukan selalu sembunyi-sembunyi dengan penyamaran sempurna sebagai aplikasi utilitas yang secara kasat mata tampak aman-aman saja.

Baca Juga  Aturan Baru Menkominfo Tentang Starlink, Wajib Ada Kantor Fisik di Indonesia!

Daftar Hasil Eksploitasi yang Banyak Dilakukan Malware TeaBot

TeaBot sendiri diciptakan untuk mengeksploitasi berbagai data penting dengan tujuan penyalahgunaan. Apa saja kategori yang dieksploitasi oleh TeaBot?

Aplikasi Pemindai Kode QR dan PDF Reader

Secara kasat mata, tools seperti ini memang terlihat sangat terpercaya. Namun siapa sangka, kedua aplikasi tersebut sering menjadi sasaran empuk bagi para penyusup untuk melancarkan aksinya. Malware yang banyak menyusupi aplikasi pemindai kode QR ialah QR Reader and File Manager buatan Risovanul. Sementara malware yang banyak menyusupi aplikasi PDF Reader yakni PDF Reader and File Manager yang diciptakan oleh Tsarka Watchfaces. Hingga berita ini diturunkan, setidaknya sudah ada 70 rb kali pengunduhan dan pada akhirnya berhasil di takedown oleh Google.

cara mengatasi malware teabot

Aplikasi untuk Fotografi

Bidang fotografi memang menjadi salah satu lahan empuk untuk bagi para penyusup untuk meraup pundi-pundi rupiah. Melihat peluang yang begitu besar tersebut, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab berusaha secara terus menerus menyuntikan berbagai malware.

Bagi mereka yang memiliki hobi fotografi, jika tidak benar-benar jeli dalam memilih aplikasi fotografi, besar kemungkinan akan menjadi salah satu korban kontaminasi malware.

Aplikasi yang Ditujukan untuk Monitoring Kesehatan dan Kebugaran

Keberadaan aplikasi untuk monitoring kesehatan dan kebugaran kian berkembang dan populer di masyarakat. Terutama seiring berkembangnya media sosial yang membuat orang berlomba-lomba memamerkan segala aktivitas berolahraga di ranah digital.

Peluang besar ini tidak disia-siakan oleh para perampok ruang lingkup digital. Mereka dengan sangat sadar mencoba untuk terus mengeksploitasi segmen pasar sembari menyebarkan sejumlah malware pada sistem-sistem terbaru yang tengah dikembangkan.

Lantas teknik apa saja yang digunakan dalam penyerangan malware Teabot?

Malware TeaBot dikenal sebagai malware yang canggih dengan kemampuan lolos deteksi hingga tepat sasaran dalam menargetkan sejumlah pengguna. Berikut ini terdapat beberapa teknik yang digunakan sehingga target trojan bisa sesuai harapan.

Baca Juga  5 Tips Ampuh Agar Laptop Gaming Selalu Awet

Tekniknya meliputi overlay login palsu, unduhan kode dinamis, hingga obfuscation lanjutan. Bagaimana menurut kalian? Mulai sekarang wajib berhati-hati dan waspada. Jangan sembarangan download aplikasi. Aplikasi resmi di Google saja masih beresiko terinfeksi malware, apa kabar dengan aplikasi ilegal?

Komentar