Media sosial yang menawarkan berbagai kemudahan dalam menghubungkan miliaran orang di seluruh dunia, ternyata banyak menjadi target pembobolan atau akses ilegal. Untuk itu, memperhatikan langkah-langkah yang tepat selama menggunakan media sosial, bisa dijadikan sebagai cara pencegahan sedini mungkin.
Daftar Isi
ToggleAnalisis Pengguna Media Sosial Merujuk dari Beberapa Laporan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh firma konsultan digital, Kepios efektif per April 2024, tercatat ada 5,07 miliar pengguna media sosial dalam ruang lingkup global. Angka tersebut mencapai 62,6 persen dari total keseluruhan populasi manusia yang ada di bumi. Jika di breakdown lebih detail lagi, setidaknya dalam 1 detik terdapat 8.2 pengguna baru media sosial.
Kemudian berdasarkan Laporan Digital 2023 yang dipublikasikan oleh We Are Social, terjadi peningkatan dan pergerakan yang cukup signifikan. Pada tahun 2022, tercatat ada 4,95 miliar pengguna media sosial secara global. Pertumbuhan terjadi cukup drastis di tahun 2023 yang angkanya mencapai 5,16 miliar pengguna media sosial. Laporan tersebut membuktikan bahwa dari total populasi manusia di bumi, terdapat 64,4 persen diketahui menggunakan internet.
Pengguna media sosial yang mengakses melalui perangkat telepon seluler menjadi yang terbanyak karena tembus di angka 4,7 miliar atau jika dipersentasekan mencapai 99,9 persen. Sisanya mengakses media sosial menggunakan laptop dan desktop.
Di balik banyaknya pengguna media sosial tersebut, ternyata ada resiko yang tengah mengintai jika tidak waspada dan berhati-hati selama menggunakannya.
Daftar Modus Pembobolan Media Sosial Versi Appknox

Dirangkum dari publikasi yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber Appknox terdapat beberapa modus pembobolan media sosial, di antaranya:
1.Modus Pembobolan Media Sosial dengan Phising
Modus Phising merupakan suatu teknik penipuan internet yang dilancarkan melalui cara penyamaran sebagai model bisnis populer dan terpercaya. Tujuan utamanya adalah untuk mengelabuhi banyak orang sehingga bisa dengan mudah menggasak informasi pribadi yang dimiliki, baik itu kredensial nomor rekening maupun kata sandi.
Contoh modus Phising yang banyak beredar saat ini seperti:
“Selamat! Anda menjadi salah satu pengguna beruntung dan berhak mendapatkan hadiah senilai Rp 75 juta. Untuk bisa mengklaim hadiahnya, silahkan klik link berikut ini!”
“Kami menemukan sejumlah transaksi mencurigakan dan tidak sah pada akun Anda, segera lakukan konfirmasi dengan menggunakan identitas Anda demi keamanan!”
2.Modus Pembobolan ClickJacking
Modus ini dikenal dengan sebutan serangan ganti rugi UI. Biasanya para penyerang akan menyiapkan beberapa laman untuk mengelabuhi calon korban. Caranya adalah dengan menyambungkan laman satu dengan laman lainnya. Saat mengklik sebuah tautan, pengguna akan dibawa ke laman lain untuk melakukan aksi tertentu. Teknik pembobolan ClickJacking sebagian besar tersedia pada aplikasi, domain atau gabungan antara keduanya.
Realisasi teknik ini, juga memanfaatkan iframe, kombinasi stylesheet hingga kotak teks yang sebelumnya sudah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa membuat para korban terjebak untuk mengisikan berbagai data pribadi mulai dari email, kata sandi hingga rekening bank pada bingkai yang sudah dikendalikan sepenuhnya oleh para penyerang.
3.Modus Pembobolan Link Jacking
Secara garis besar teknik Link Jacking nyaris sama dengan ClickJacking. Link Jacking kebanyakan memanfaatkan situs website populer dan terpercaya, kemudian dihubungkan ke situs web yang sudah terinfeksi malware.
4.Modus Pembobolan Like Jacking
Modus ini banyak terjadi di laman media sosial Facebook. Biasanya pihak penyerang akan memposting tombol Like pada halaman palsu sehingga bisa mengarahkan calon korban ke laman web yang sudah dirancang khusus. Kemudian secara otomatis, calon korban secara otomatis mendownload sejumlah malware yang disisipkan pada situs web.
5.Modus Social Spam
Modus ini biasanya menyerang sosial media maupun website dengan sejumlah spam yang terus menerus dilakukan. Kebanyakan, para penyerang akan meninggalkan pesan pada setiap kolom komentar dengan jumlah yang banyak.